Rabu, 18 September 2019

EFEK HIPERMASKULINITAS DAN HIPERFEMININITAS


HIPERMASKULINITAS
  • Pria hipermaskulinitas rentan terkena stress. Hal ini biasanya dipicu oleh adanya bullying yang terjadi di antara sesama pria yang terjadi ketika seorang pria mencapai usia dimana ia merasa mendapatkan tekanan.
Stress ini dapat dihindari apabila pria dapat menata ketrampilan emosi nya secara baik seperti menumbuhkan cinta dan kasih sayang, empati, dll. Hal ini kadang dianggap sebagai sesuatu yang feminim yang hanya dilakukan oleh perempuan, akan tetapi sebenarnya hal ini juga baik dilakukan oleh pria.

  • Pria hipermaskulinitas biasanya memiliki harga diri yang tinggi dan sifat yang ingin berkuasa. Mereka ingin dianggap memiliki derajat yang tinggi dibanding wanita. Oleh karena itu untuk memenuhi hal tersebut pria menengah keatas biasanya akan menyalurkannya melalui hal pendidikan,karier/pekerjaan. Tentu ini merupakan hal positif karena hal tersebut sudahlah menjadi kodrat  laki-laki untuk bekerja. Namun untuk kalangan menengah ke bawah mereka biasanya menyalurkan ke-hipermaskulinitasnya dengan masuk dalam geng-geng, bahkan kelompok yang kurang baik dikarenakan kemiskinan,dan tingkat pendidikan yang rendah sehingga ada ketidakmampuan dalam bersaing maka orang-orang memilih mencari kebanggaan diri lewat geng-geng dan kelompok tadi.
Bagi pria kalangan menengah kebawah hal ini bisa diatasi dengan mengedukasi mereka, menumbuhkan semangat untuk berusaha bekerja keras, dan mengembangkan potensi serta bakat-bakat mereka, sehingga mereka bisa melakukan kegiatan yang positif yang akan berguna kedepannya.

HIPERFEMININITAS
  • Wanita yang hiperfemininitas biasanya memiliki self esteem/harga diri yang rendah. Mereka kurang percaya diri terhadap diri mereka sendiri dan cenderung sangat bergantung pada pria. Wanita hiperfemininitas terkadang dianggap sebagai wanita yang kurang mandiri.
Wanita yang hiperfemininitas sebaiknya lebih meningkatkan kepercayaan diri terhadap diri mereka sendiri. Jangan selalu melihat keatas namun sekali-kali melihat kebawah dan disitu mereka akan berpikir bahwa mereka lebih baik dan lebih percaya akan kemampuan yang dimilikinnya sehingga dapat menumbuhkan rasa yakin bahwa mereka bisa melakukan sesuatu tanpa terus bergantung pada pria.

  • Wanita yang hiperfemininitas rentan terkena depresi karena pada dasarnya mereka sangat bergantung pada pria dan ketika mereka tidak memiliki seseorang  sebagai tempat mereka bergantung mereka seakan-akan kehilangan arah. Hal ini yang nantinya akan menimbulkan stress, depresi, bahkan bisa sampai bunuh diri.
Sama seperti diatas mereka perlu mengurangi kebergantungaan mereka terhadap pria. Bergantung pada pria boleh saja karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri, akan tetapi jangan berlebihan. Sebaiknya jangan selalu bergantung pada pria, untuk itu wanita harus memiliki pendirian yang kuat dan mandiri.

0 komentar:

Posting Komentar