HIPERMASKULINITAS
- Pria hipermaskulinitas rentan terkena stress. Hal
ini biasanya dipicu oleh adanya bullying yang terjadi di antara sesama
pria yang terjadi ketika seorang pria mencapai usia dimana ia merasa
mendapatkan tekanan.
Stress ini dapat dihindari apabila pria dapat menata
ketrampilan emosi nya secara baik seperti menumbuhkan cinta dan kasih sayang,
empati, dll. Hal ini kadang dianggap sebagai sesuatu yang feminim yang hanya
dilakukan oleh perempuan, akan tetapi sebenarnya hal ini juga baik dilakukan
oleh pria.
- Pria hipermaskulinitas biasanya memiliki harga
diri yang tinggi dan sifat yang ingin berkuasa. Mereka ingin dianggap
memiliki derajat yang tinggi dibanding wanita. Oleh karena itu untuk
memenuhi hal tersebut pria menengah keatas biasanya akan menyalurkannya
melalui hal pendidikan,karier/pekerjaan. Tentu ini merupakan hal positif
karena hal tersebut sudahlah menjadi kodrat laki-laki untuk bekerja.
Namun untuk kalangan menengah ke bawah mereka biasanya menyalurkan
ke-hipermaskulinitasnya dengan masuk dalam geng-geng, bahkan kelompok yang
kurang baik dikarenakan kemiskinan,dan tingkat pendidikan yang rendah
sehingga ada ketidakmampuan dalam bersaing maka orang-orang memilih
mencari kebanggaan diri lewat geng-geng dan kelompok tadi.
Bagi pria kalangan menengah kebawah hal ini bisa
diatasi dengan mengedukasi mereka, menumbuhkan semangat untuk berusaha bekerja
keras, dan mengembangkan potensi serta bakat-bakat mereka, sehingga mereka bisa
melakukan kegiatan yang positif yang akan berguna kedepannya.
HIPERFEMININITAS
- Wanita yang hiperfemininitas biasanya memiliki
self esteem/harga diri yang rendah. Mereka kurang percaya diri terhadap
diri mereka sendiri dan cenderung sangat bergantung pada pria. Wanita
hiperfemininitas terkadang dianggap sebagai wanita yang kurang mandiri.
Wanita yang hiperfemininitas sebaiknya lebih
meningkatkan kepercayaan diri terhadap diri mereka sendiri. Jangan selalu
melihat keatas namun sekali-kali melihat kebawah dan disitu mereka akan
berpikir bahwa mereka lebih baik dan lebih percaya akan kemampuan yang
dimilikinnya sehingga dapat menumbuhkan rasa yakin bahwa mereka bisa melakukan
sesuatu tanpa terus bergantung pada pria.
- Wanita yang hiperfemininitas rentan terkena
depresi karena pada dasarnya mereka sangat bergantung pada pria dan ketika
mereka tidak memiliki seseorang sebagai tempat mereka bergantung
mereka seakan-akan kehilangan arah. Hal ini yang nantinya akan menimbulkan
stress, depresi, bahkan bisa sampai bunuh diri.
Sama seperti diatas mereka perlu mengurangi kebergantungaan
mereka terhadap pria. Bergantung pada pria boleh saja karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri, akan tetapi jangan
berlebihan. Sebaiknya jangan selalu bergantung pada pria, untuk itu wanita
harus memiliki pendirian yang kuat dan mandiri.
0 komentar:
Posting Komentar