Sabtu, 09 November 2019

REVIEW ARTIKEL SURONO, M.A Build The Economic Integration with Jimpitan Model in Javanese Society

TUGAS ANTROPOLOGI
REVIEW ARTIKEL



Oleh :
DWI DIAN ANGGRAENI ( 18081081 )
ANTROPOLOGI 13F1

ü IDENTITAS ARTIKEL

1.      Judul artikel : Build The Economic Integration with Jimpitan Model in Javanese Society
2.      Penulis :  Surono, M.A
3.      Jumlah Halaman :  9
4.      Alamat Website :

ü PENDAHULUAN

Jimpitan merupakan bentuk tradisi Jawa yang berasal dari kata "jimpit" yang berarti "memberikan cubitan dengan tiga jari" (ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah) yang  merujuk pada sesuatu yang diberikan dalam jumlah kecil. Jimpitan yang merupakan salah satu aktifitas komunitas di jawa yang memiliki dua hasil yaitu, menyediakan dana untuk pengembangan masyarakat (pengembangan desa, bantuan kesehatan, beasiswa), dan memberikan peluang untuk memupuk harmoni di antara para anggotanya. Dalam makalahnya penulis tertarik pada Jimpitan karena konsepnya bisa diterapkan ke negara lain untuk meningkatkan kesejahteraannya. Kesejahteraan di sini diartikan sebagai kegiatan atau upaya terorganisir untuk mencapai kondisi masyarakat yang damai dalam hal memenuhi kebutuhan fisik, spriritual dan sosialnya. Jimpitan dapat digunakan sebagai solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah di tingkat nasional di bidang-bidang seperti kesehatan masyarakat, kemiskinan, dan keresahan sosial. Konsep Jimpitan dapat diterapkan pada komunitas lain dengan mudah, karena sederhana dan sangat murah.








ü LATAR BELAKANG

Jimpitan merupakan salah satu model penggalangan dana. Tujuan dari Jimpitan adalah untuk memperkuat keuangan komunal.  Jimpitan menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dan merupakan kegiatan sukarela bagi orang yang memberikan kontribusi (dana). Selain fungsinya untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, Jimpitan juga digunakan untuk membangun hubungan sosial dan keharmonisan diantara anggota komunitas. Jimpitan menjadi salah satu media untuk membangun keharmonisan sosial dan hubungan bisnis yang sangat efektif dan efisien. Jimpitan juga sangat cocok dikembangkan untuk konektivitas ASEAN. Konektivitas yang dimaksud adalah konektivitas untuk pendidikan, budaya dan pariwisata. Jika konektivitas itu telah dibangun maka akan menciptakan konektivitas ekonomi, sosial, budaya, dll. Makalah yang ditulis oleh Surono, M.A yang berjudul “ Build The Economic Integration with Jimpitan Model in Javanese Society “  bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis cara Jimpitan bertindak sebagai media untuk membangun interaksi bisnis dan integrasi ekonomi lokal, menganalisis bagaimana Jimpitan dapat diadopsi di daerah lain untuk membangun integrasi ekonomi yang lebih luas, dan bagaimana kontribusinya terhadap kesejahteraan sosial.















ü METODE PENELITIAN

1.      Pengumpulan Data
pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif dan wawancara. Penulis bergabung dengan komunita dan melakukan wawancara dengan orang-orang yang bertugas di komunitas.
2.      Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah orang-orang yang bertugas di komunitas. Penelitian dilakukan di Bragasan Sleman dari Desember 2011 hingga Mei 2012. Si penulis memilih situs sebagai contoh Jimpitan praktek di daerah pedesaan.
3.      Teknik Analisis Data
Dalam makalahnya data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk mempertajam analisis, penulis juga melakukan tinjauan literatur yang relevan dengan penelitian ini.











ü HASIL PEMBAHASAN

1)      JIMPITAN DAN RONDA

Ronda adalah sekelompok orang yang datang dari desa untuk berpatroli setiap malam. Ronda adalah pembagian tugas dari desa kepada anggota masyarakat untuk menjaga keamanan di desa mereka dan secara sukarela. Jumlah anggota Ronda kelompok antara 5-10 orang. penulis Setiap minggu, kelompok Ronda patroli secara teratur selama satu malam. Mereka diatur sesuai dengan hari yang disepakati oleh masing-masing kelompok.  Penulis mengambil contoh kegiatan ronda di Bragasan. Ketika waktu menunjukkan sekitar 01:30 pagi, anggota itu ronda dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok tinggal dipos keamanan, sementara yang lain berkeliling desa. Mereka berpatroli dari satu rumah ke rumah lainnya. Pada saat patroli ini, anggota ronda kelompok mengambil koin Jimpitan dari setiap rumah. Koin dar Jimpitan kemudian dikumpulkan dalam bendahara kelompok. Koin dari Jimpitan  hasilnya akan dikumpulkan di bendahara desa pada pertemuan reguler selapanan (35 hari).

2)      MENGGANTIKAN RONDA DENGAN MAKANAN RINGAN ATAU UANG
Dikarenakan setiap anggota memiliki kegiatan yang berbeda. Beberapa mungkin sangat sibuk sehingga kondisi ini menyebabkan kebijakan baru untuk mengakomodasi anggota yang sibuk untuk tetap berpartisipasi. Mereka diijinkan untuk tidak berpartisipasi dalam patroli malam, akan tetapi mereka harus menyumbangkan sejumlah koin untuk menggantikan ketidakhadiran mereka dari patroli malam.









3)      PROSES JIMPITAN

Melalui ronda seperti yang telah dijelaskan oleh Surono, M.A, setelah terkumpulkan, total uang atau beras yang dikumpulkan dihitung. Jumlah itu kemudian dicatat di selembar kertas yang ditempel di dinding pos keamanan. Setelah itu, beras atau uang yang dikumpulkan oleh pemimpin kelompok diserahkan kepada bendahara desa. Bendahara akan membuat laporan kepada penduduk desa setiap bulan. Jadi semua orang tahu total uang yang dikumpulkan dan jumlah pengeluaran..

4)      FUNGSI JIMPITAN

Dalam makalahnya Surono, M.A, menjelaskan tiga fungsi dari Jimpitan :
a.       Pembelian Peralatan untuk Disewakan
Misalnya untuk membeli peralatan rumah tangga seperti meja, kursi, tikar, tenda, piring, gelas, sendok, peralatan memasak, dan tata suara, untuk mendukung upacara tradisional dan perayaan yang sering diadakan oleh anggota mereka.

b.      Pengembangan Fasilitas Publik
Misalnya untuk membangun jalan, sistem drainase, pos patroli dan peralatan untuk pos-pos (televisi, tikar, papan), penerangan jalan, dan untuk melukis gerbang desa untuk mempersiapkan perayaan Hari Kemerdekaan.

c.       Meningkatkan keharmonisan
Meningkatkan keharmonisan melalui interaksi sosial, misalnya berupa permainan kartu, bergaul, makan dan minum dan iteraksi yang terjadi selama perjalanan yang dilakukan untuk mengumpulkan Jimpitan.







5)      MODIFIKASI MODEL JIMPITAN

Dalam makalahnya Surono, M.A, menjelaskan dua modifikasi model Jimpitan :
a.       Dana Sosial untuk Asuransi Kesehatan
Kerjasama dengan pusat kesehatan masyarakat setempat untuk menyediakan layanan kesehatan secara gratis kepada anggota desa. Secara berkala dewan desa akan menyetor sejumlah uang dari dana desa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk menutupi biaya penduduk desa yang mencari layanan medis.

b.      Pinjaman untuk Komunitas
Sebelumnya, masyarakat Bragasan yang menjadi objek penelitan dari si penulis makalah tersebut mendapat dana stimulan dari pemerintah daerah. Dana ini diperlukan untuk membantu masyarakat Bragasan untuk meningkatkan modal mereka. Tapi, dana itu sangat kecil untuk dibagikan ke masyarakat. Kemudian, berdasarkan kesepakatan warga Bragasan, itu menjadi dana abadi untuk dipinjamkan kepada orang yang membutuhkan. Kasus ini mirip dengan asosiasi kredit bergilir.

6)      BAGAIMANA MEMBANGUN INTEGRASI EKONOMI DENGAN (MELALUI) MODEL JIMPITAN

Penulis melihat bahwa model-model Jimpitan dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Bukan tidak mungkin jika model Jimpitan diterapkan di wilayah lain dan cakupan yang lebih luas. Termasuk untuk membangun integrasi ekonomi bagi masyarakat ASEAN. Penulis menyadari untuk mencapai tujuan-tujuan ini dibutuhkan kerja dan modifikasi yang lebih rumit, akan tetapi si penulis yakin jika itu bekerja dengan baik dalam modifikasi yang akan mendapatkan hasil yang bagus. Komunitas ASEAN harus mengembangkan ekonomi yang terintegrasi. Tujuannya adalah meningkatkan kemakmuran negara-negara ASEAN dan membangun kesadaran satu negara ke negara lain. Ini juga konsisten dengan tujuan MDGs, khususnya, memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.


ü KELEBIHAN

1.      Dalam makalahnya penulis menjelaskan secara lengkap mengenai apa itu Jimpitan , proses, serta fungsinya
2.      Penataan makalahnya cukup rapi sehingga memudahkan dalah membaca dan memahami materi

ü KEKURANGAN

1.      Bahasa yang digunakan dalam makalah tersebut menggunakan bahasa inggris sehingga cukup sulit untuk memahami isi dari artikelnya
2.      Dalam makalah tidak dijelaskan secara rinci bagaimana membangun model integrasi ekonomi dengan Jimpitan sesuai dengan judulnya karena dalam makalah tersebut penulis menjlaskan bahwa ini merupakan studi pendahuluan dan perlu studi lebih lanjut dan lebih spesifik.

ü  KESIMPULAN

Jimpitan merupakan bentuk tradisi Jawa dan salah satu model penggalangan dana. Tujuan dari Jimpitan adalah untuk memperkuat keuangan komunal. Nilai utama dalam model Jimpitan yaitu semangat kebersamaan, sukarela, gotong royong, karena itu Jimpitan digunakan untuk membangun hubungan sosial dan keharmonisan diantara anggota komunitas. Jimpitan bisa menjadi solusi alternatif untuk berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh ASEAN dan dunia saat ini, seperti kemiskinan, penyediaan layanan kesehatan, dan ketidakharmonisan.


1 komentar:

  1. Titanium Sports - Betting & Strategy - TITADIUM ART
    The tipsters have their tips for citizen titanium watch the next titanium meaning big football match ford titanium on the pitch where is titanium found and this time the bookies will give you the right to keep solo titanium razor going.

    BalasHapus