TUGAS ANTROPOLOGI
REVIEW ARTIKEL
Oleh :
DWI DIAN ANGGRAENI ( 18081081 )
ANTROPOLOGI 13F1
ü IDENTITAS
ARTIKEL
1. Judul
artikel : Build The Economic Integration with Jimpitan Model in Javanese
Society
2. Penulis
: Surono, M.A
3. Jumlah
Halaman : 9
4. Alamat
Website :
ü PENDAHULUAN
Jimpitan
merupakan bentuk tradisi Jawa yang berasal dari kata "jimpit" yang
berarti "memberikan cubitan dengan tiga jari" (ibu jari, jari
telunjuk dan jari tengah) yang merujuk
pada sesuatu yang diberikan dalam jumlah kecil. Jimpitan yang merupakan salah
satu aktifitas komunitas di jawa yang memiliki dua hasil yaitu, menyediakan
dana untuk pengembangan masyarakat (pengembangan desa, bantuan kesehatan,
beasiswa), dan memberikan peluang untuk memupuk harmoni di antara para
anggotanya. Dalam makalahnya penulis tertarik pada Jimpitan karena konsepnya
bisa diterapkan ke negara lain untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Kesejahteraan di sini diartikan sebagai kegiatan atau upaya terorganisir untuk
mencapai kondisi masyarakat yang damai dalam hal memenuhi kebutuhan fisik,
spriritual dan sosialnya. Jimpitan dapat digunakan sebagai solusi alternatif
untuk menyelesaikan masalah di tingkat nasional di bidang-bidang seperti
kesehatan masyarakat, kemiskinan, dan keresahan sosial. Konsep Jimpitan dapat
diterapkan pada komunitas lain dengan mudah, karena sederhana dan sangat murah.
ü LATAR
BELAKANG
Jimpitan
merupakan salah satu model penggalangan dana. Tujuan dari Jimpitan adalah untuk
memperkuat keuangan komunal. Jimpitan
menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dan merupakan
kegiatan sukarela bagi orang yang memberikan kontribusi (dana). Selain
fungsinya untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, Jimpitan juga digunakan
untuk membangun hubungan sosial dan keharmonisan diantara anggota komunitas.
Jimpitan menjadi salah satu media untuk membangun keharmonisan sosial dan
hubungan bisnis yang sangat efektif dan efisien. Jimpitan juga sangat cocok
dikembangkan untuk konektivitas ASEAN. Konektivitas yang dimaksud adalah
konektivitas untuk pendidikan, budaya dan pariwisata. Jika konektivitas itu
telah dibangun maka akan menciptakan konektivitas ekonomi, sosial, budaya, dll.
Makalah yang ditulis oleh Surono, M.A yang berjudul “ Build The Economic
Integration with Jimpitan Model in Javanese Society “ bertujuan untuk mengeksplorasi dan
menganalisis cara Jimpitan bertindak sebagai media untuk membangun interaksi
bisnis dan integrasi ekonomi lokal, menganalisis bagaimana Jimpitan dapat
diadopsi di daerah lain untuk membangun integrasi ekonomi yang lebih luas, dan bagaimana
kontribusinya terhadap kesejahteraan sosial.
ü METODE
PENELITIAN
1. Pengumpulan
Data
pengumpulan data
menggunakan observasi partisipatif dan wawancara. Penulis bergabung dengan
komunita dan melakukan wawancara dengan orang-orang yang bertugas di komunitas.
2. Objek
Penelitian
Objek penelitiannya
adalah orang-orang yang bertugas di komunitas. Penelitian dilakukan di Bragasan
Sleman dari Desember 2011 hingga Mei 2012. Si penulis memilih situs sebagai
contoh Jimpitan praktek di daerah pedesaan.
3. Teknik
Analisis Data
Dalam makalahnya data
yang terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk
mempertajam analisis, penulis juga melakukan tinjauan literatur yang relevan
dengan penelitian ini.
ü HASIL
PEMBAHASAN
1) JIMPITAN
DAN RONDA
Ronda
adalah sekelompok orang yang datang dari desa untuk berpatroli setiap malam.
Ronda adalah pembagian tugas dari desa kepada anggota masyarakat untuk menjaga
keamanan di desa mereka dan secara sukarela. Jumlah anggota Ronda kelompok
antara 5-10 orang. penulis Setiap minggu, kelompok Ronda patroli secara teratur
selama satu malam. Mereka diatur sesuai dengan hari yang disepakati oleh
masing-masing kelompok. Penulis
mengambil contoh kegiatan ronda di Bragasan. Ketika waktu menunjukkan sekitar
01:30 pagi, anggota itu ronda dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok
tinggal dipos keamanan, sementara yang lain berkeliling desa. Mereka berpatroli
dari satu rumah ke rumah lainnya. Pada saat patroli ini, anggota ronda kelompok
mengambil koin Jimpitan dari setiap rumah. Koin dar Jimpitan kemudian
dikumpulkan dalam bendahara kelompok. Koin dari Jimpitan hasilnya akan dikumpulkan di bendahara desa
pada pertemuan reguler selapanan (35 hari).
2) MENGGANTIKAN
RONDA DENGAN MAKANAN RINGAN ATAU UANG
Dikarenakan
setiap anggota memiliki kegiatan yang berbeda. Beberapa mungkin sangat sibuk
sehingga kondisi ini menyebabkan kebijakan baru untuk mengakomodasi anggota
yang sibuk untuk tetap berpartisipasi. Mereka diijinkan untuk tidak
berpartisipasi dalam patroli malam, akan tetapi mereka harus menyumbangkan
sejumlah koin untuk menggantikan ketidakhadiran mereka dari patroli malam.
3) PROSES
JIMPITAN
Melalui
ronda seperti yang telah dijelaskan oleh Surono, M.A, setelah terkumpulkan,
total uang atau beras yang dikumpulkan dihitung. Jumlah itu kemudian dicatat di
selembar kertas yang ditempel di dinding pos keamanan. Setelah itu, beras atau
uang yang dikumpulkan oleh pemimpin kelompok diserahkan kepada bendahara desa.
Bendahara akan membuat laporan kepada penduduk desa setiap bulan. Jadi semua
orang tahu total uang yang dikumpulkan dan jumlah pengeluaran..
4) FUNGSI
JIMPITAN
Dalam
makalahnya Surono, M.A, menjelaskan tiga fungsi dari Jimpitan :
a. Pembelian
Peralatan untuk Disewakan
Misalnya untuk membeli
peralatan rumah tangga seperti meja, kursi, tikar, tenda, piring, gelas,
sendok, peralatan memasak, dan tata suara, untuk mendukung upacara tradisional
dan perayaan yang sering diadakan oleh anggota mereka.
b. Pengembangan
Fasilitas Publik
Misalnya untuk
membangun jalan, sistem drainase, pos patroli dan peralatan untuk pos-pos
(televisi, tikar, papan), penerangan jalan, dan untuk melukis gerbang desa
untuk mempersiapkan perayaan Hari Kemerdekaan.
c. Meningkatkan
keharmonisan
Meningkatkan
keharmonisan melalui interaksi sosial, misalnya berupa permainan kartu,
bergaul, makan dan minum dan iteraksi yang terjadi selama perjalanan yang
dilakukan untuk mengumpulkan Jimpitan.
5) MODIFIKASI
MODEL JIMPITAN
Dalam
makalahnya Surono, M.A, menjelaskan dua modifikasi model Jimpitan :
a. Dana
Sosial untuk Asuransi Kesehatan
Kerjasama dengan pusat
kesehatan masyarakat setempat untuk menyediakan layanan kesehatan secara gratis
kepada anggota desa. Secara berkala dewan desa akan menyetor sejumlah uang dari
dana desa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk menutupi biaya
penduduk desa yang mencari layanan medis.
b. Pinjaman
untuk Komunitas
Sebelumnya, masyarakat
Bragasan yang menjadi objek penelitan dari si penulis makalah tersebut mendapat
dana stimulan dari pemerintah daerah. Dana ini diperlukan untuk membantu
masyarakat Bragasan untuk meningkatkan modal mereka. Tapi, dana itu sangat
kecil untuk dibagikan ke masyarakat. Kemudian, berdasarkan kesepakatan warga
Bragasan, itu menjadi dana abadi untuk dipinjamkan kepada orang yang
membutuhkan. Kasus ini mirip dengan asosiasi kredit bergilir.
6) BAGAIMANA
MEMBANGUN INTEGRASI EKONOMI DENGAN (MELALUI) MODEL JIMPITAN
Penulis
melihat bahwa model-model Jimpitan dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Bukan
tidak mungkin jika model Jimpitan diterapkan di wilayah lain dan cakupan yang
lebih luas. Termasuk untuk membangun integrasi ekonomi bagi masyarakat ASEAN. Penulis
menyadari untuk mencapai tujuan-tujuan ini dibutuhkan kerja dan modifikasi yang
lebih rumit, akan tetapi si penulis yakin jika itu bekerja dengan baik dalam
modifikasi yang akan mendapatkan hasil yang bagus. Komunitas ASEAN harus
mengembangkan ekonomi yang terintegrasi. Tujuannya adalah meningkatkan
kemakmuran negara-negara ASEAN dan membangun kesadaran satu negara ke negara
lain. Ini juga konsisten dengan tujuan MDGs, khususnya, memberantas kemiskinan
dan kelaparan ekstrem dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
ü KELEBIHAN
1. Dalam
makalahnya penulis menjelaskan secara lengkap mengenai apa itu Jimpitan ,
proses, serta fungsinya
2. Penataan
makalahnya cukup rapi sehingga memudahkan dalah membaca dan memahami materi
ü KEKURANGAN
1. Bahasa
yang digunakan dalam makalah tersebut menggunakan bahasa inggris sehingga cukup
sulit untuk memahami isi dari artikelnya
2. Dalam
makalah tidak dijelaskan secara rinci bagaimana membangun model integrasi
ekonomi dengan Jimpitan sesuai dengan judulnya karena dalam makalah tersebut
penulis menjlaskan bahwa ini merupakan studi pendahuluan dan perlu studi lebih
lanjut dan lebih spesifik.
ü KESIMPULAN
Jimpitan
merupakan bentuk tradisi Jawa dan salah satu model penggalangan dana. Tujuan
dari Jimpitan adalah untuk memperkuat keuangan komunal. Nilai utama dalam model
Jimpitan yaitu semangat kebersamaan, sukarela, gotong royong, karena itu
Jimpitan digunakan untuk membangun hubungan sosial dan keharmonisan diantara
anggota komunitas. Jimpitan bisa menjadi solusi alternatif untuk berbagai
masalah sosial yang dihadapi oleh ASEAN dan dunia saat ini, seperti kemiskinan,
penyediaan layanan kesehatan, dan ketidakharmonisan.
Titanium Sports - Betting & Strategy - TITADIUM ART
BalasHapusThe tipsters have their tips for citizen titanium watch the next titanium meaning big football match ford titanium on the pitch where is titanium found and this time the bookies will give you the right to keep solo titanium razor going.